ALASAN TIMBULNYA TAWURAN WARGA DI
TIAP-TIAP DAERAH
Tawuran atau Tubir adalah istilah yang
sering digunakan masyarakat Indonesia, khususnya di kota-kota besar sebagai perkelahian
atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun
masyarakat. Sebab tawuran ada beragam, mulai dari hal sepele sampai hal-hal
serius yang menjurus pada tindakan bentrok. Tawuran dapat menyebabkan
perpecahan di kalangan para pelajar.
Tawuran
merupakan suatu penyimpangan sosial yang berupa perkelahian
Baru-baru ini kita mulai dipanaskan
kembali dengan budaya tawuran di antara para pelajar. Sampai-sampai terjadi
korban jiwa. Dan sungguh sadis, tawuran kali ini bukan hanya dengan main
tangan, tetapi lebih dari itu menggunakan senjata tajam.
Sebenarnya ada beberapa faktor yang kami
amati sebagai penyebab tawuran, yaitu kami bagi menjadi faktor internal maupun
eksternal.
Faktor Internal
1- Kurangnya didikan
agama
Faktor internal yang paling besar adalah
kurangnya didikan agama. Jika pendidikan agama yang diberikan mulai dari rumah
sudahlah bagus atau jadi perhatian, tentu anak akan memiliki akhlak yang mulia.
Dengan akhlak mulia inilah yang dapat memperbaiki perilaku anak.
2- Pengaruh teman
Faktor lainnya yang ini masih masuk
faktor internal adalah lingkungan pergaulan yang jelek.
Faktor Eksternal
Selain faktor internal faktor eksternal
secara tidak langsung mendorong para pelajar pelajar untuk melakukan aksi
tawuran. Di antara faktor tersebut:
1- Kurangnya perhatian
orang tua.
Saat ini pendidikan anak sudah
diserahkan penuh pada sekolah. Orang tua (ayah dan ibu) hanya sibuk untuk cari
nafkah mulai selepas fajar hingga matahari tenggelam. Sehingga kesempatan
bertemu dan memperhatikan anak amat sedikit. Jadinya, tempat curhat dan cari
perhatian si anak adalah pada teman-temannya. Kalau yang didapat lingkungan
yang jelek, akibatnya ia pun akan ikut rusak dan brutal. Beda halnya jika
ibunya berdiam di rumah. Tentu dia akan lebih memperhatikan si anak. Inilah
mengapa di antara hikmah Allah memerintahkan wanita untuk berdiam di rumah,
2- Faktor ekonomi
Biasanya para pelaku tawuran adalah
golongan pelajar menengah ke bawah. Disebabkan faktor ekonomi mereka yang
pas-pasan bahkan cenderung kurang membuat membuat mereka melampiaskan segala
ketidakberdayaannya lewat aksi perkelahia. Karena di antara mereka merasa
dianggap rendah ekonominya dan akhirnya ikut tawuran agar dapat dianggap
jagoan.
Jika anak walau ia berekonomi menengah
ke bawah menyadari bahwa tidak perlu iri pada orang yang berekonomi tinggi
karena seseorang bisa mulia di sisi Allah adalah dengan takwa. Pemahaman
seperti ini tentu saja bisa didapat jika si anak mendapatkan pendidikan agama
yang baik.
Jadi, yang terpenting dari ini semua
adalah tarbiyah (pendidikan) agama dan pembinaan iman, ini faktor penting yang
membuat anak tercegah dari tawuran, di samping pula perhatian orang tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar